Friday, January 8, 2016

Contoh UKL-UPL Pabrik Tahu

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Untuk memenuhi persyaratan pengelolaan lingkungan sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup pada pasal 3 ayat 4 bahwa bagi rencana usaha dan/atau  kegiatan di luar usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 wajib melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup yang pembinaanya berada  pada instansi yang membidangi usaha dan/atau kegiatan. Serta keputusan Menteri Lingkunagan Hidup  Republik Indonesia Nomor 86 tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup  dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.
Dimana didalamnya akan dinyatakan rencana atau kegiatan pengelolaan dan pemantauan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak dari kegiatan/usaha. Diharapkan dengan adanya dokumen UKL/UPL ini dampak negatif terhadap lingkungan dapat dikurangi dan sedikit demi sedikit dihilangkan dengan upaya-upaya perbaikan yang berkelanjutan.

1.2.  Peraturan Perundangan
Undang-undang Nomor  23  tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 4 Tahun 1982, Tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan.
Undang-undang No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian.
Undang-undang No 24 Tahun 1990, tentang konservasi Sumberdaya Alam Hayati  dan Ekosistemnya.
Undang-undang No. 24 Tahun 1992, Tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 2 Tahun 1993,Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Undang-undang No.32 Tahun 2004, Tentang Pemerintahan Daerah.
Peraturan Pemerintah Noomor 27 tahun 1999, tentang Analysis Mengenai Dampak Lingkungan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 85 tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, tentang pengendalian pencemeran udara
Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 250/M/SK/10/1994 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Pengendalian Dampak Terhadap Lingkungan Hidup Pada Sektor Industri.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-13/MENLH/3/1995 tentang Baku Mutu Emisi Tidak Bergerak.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-51/Men/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.
Surat Edaran No. SE-01/Men/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia Di Udara Lingkungan Kerja.
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000, tentang pengendalian kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
Keputusan  Menteri Negara  Lingkungan Hidup RI Nomor 51/MENLH/10/1995, tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 48 tahun 1996, tentang Baku Mutu tingkat kebisingan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 86 tahun 2002, tentang pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.
Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2003, tentang pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

1.3.  Tujuan
Memberikan informasi tentang kegiatan operasional industri yang potensial memberikan dampak penting bagi lingkungan.
Mengetahui komponen-komponen lingkungan hidup yang terkena dampak.
Merumuskan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan terhadap limbah, cemaran yang dihasilkan sebagai akibat dari aktifitas atau kegiatan usaha oleh PT. ‘X’ .

1.4.  Manfaat
a. Manfaat bagi Pemerintah
–   Mengetahui jenis usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh PT. ‘X’
–   Memudahkan pemerintah dalam melakukan pengawasan terhadap aktifitas serta dampak penting terhadap lingkungan yang dilakukan oleh PT. ‘X’.
b. Manfaat Bagi Pemrakarsa
–   Mengetahui komponen-komponen yang terkena dampak dari aktifitas/kegiatan PT. ‘X’ -Memberikan kemudahan dalam Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan dari dampak penting yang dihasilkan oleh PT. ‘X’.
c. Manfaat Bagi Masyarakat
–   Memberikan informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari aktifitas/usaha PT. ‘X’.










BAB II
INFORMASI KEGIATAN
 2.1.            Umum
PT. ‘X’ . merupakan anak perusahaan dari PT. ‘X’ yang berkantor pusat di Jakarta. Sebagai Perusahaan induk, PT. ‘X’ mendapat izin beroperasi ………….. berdasarkan Persetujuan …………………… sebagai perusahaan penanam modal asing (PMA) dengan Investasi sebesar …………. Persetujuan Presiden ini didukung oleh surat pemberitahuan tentang Persetujuan Presiden dari BKPM berdasarkan surat No. ………….. tanggal …………………, serta izin usaha tetap berdasarkan Keputusan Kepala BKPM No. ……………. Jenis Usaha PT. ‘X’ di Jakarta adalah jasa konstruksi bidang mekanical dan elektrikal.
Untuk PT. ‘X’   bergerak dibidang industri ………………. beserta komponennya. PT. ‘X’ didirikan pada tanggal …………….. dengan akte notaris yang dibuat oleh ………….. Perusahaan ini mulai beroperasi tanggal ………… dengan izin Badan Koordinasi Penanamam Modal (BKPM) …………… dengan investari sebesar …………… Pendirian PT. ‘X’ ini telah disahkan Surat keputusan (SK) Menteri Kehakiman No. ……….. tertanggal ……………..
Identitas Usaha secara lengkap :
1. Nama Perusahaan              : PT. ‘X’
2. Alamat Kantor                     : Jl. ……………….
3. Nomor NPWP                      : ………………….
4. Nama Pimpinan                  : Mr. ……………..
5. Telpon                                 : ………………….
6. Lokasi Pabrik
    – Jalan                                                    : …………………..
    – Kabupaten/Kota                                  : ………………….
    – Propinsi                                               : ……………………
7. a. Nomor Ijin Usaha Tetap                    : …………………
b. Surat izin Tempat Usaha (SITU)             : …………………                 
c  Status Penanaman Modal                      : …………………
8. Penanggung Jawab UKL/UPL                 : …………………
                                                                     PT. ‘X’
                                                                     Jl. …………………

2.2. Lahan
Lahan yang di gunakan oleh PT.’X’ ditinjau dari aspek penggunaan  terbagi atas dua hal yaitu lahan tertutup bangunan  meliputi bangunan pabrik, gudang, dan peralatan tempat penyimpanan bahan baku, dan lahan terbuka yang meliputi tempat parkir, tempat bongkar muat barang, jalan/saluran, taman, dll.  (lihat tabel 2.1.)



 Tabel  2.1.  Penggunaan lahan  PT.’X’
JENIS BANGUNAN
LUAS AREA
KETERANGAN
M2
%
a. Lahan tertutup Bangunan / material kedap air-     –     Bangunan Pabrik dan kantorb. Lahan Terbuka       –    Parkir, jalan Saluran, bongkar muat,taman, kantin, mushala dll.



Luas lahan total yang di miliki (m2)



Peruntukan lahan                                                                   : ………………..
Ketinggian tapak dengan lingkungan sekitar                        : …………………
Status lahan                                                                           : …………………


2.3. Produksi
Jenis dan Kapasitas Produksi
PT. ‘X’ memproduksi …………. serta komponennya.  Semua Produk berupa bahan jadi dan diperuntukkan untuk ekspor, yang mana pemasarannya diangkut dengan menggunakan alat angkut kontainer. (lihat tabel 2.2.)
Tabel 2.2 Jenis dan Kapasitas Produksi
JENIS PRODUKSI
KAPASITAS PRODUKSI(Vol per bulan/th)
SIFAT PRODUKSI
JENIS ALAT ANGKUT
izin(buah)
Riil(buah)
Bahan /½ jadi
Colt, truk, trailer

Waktu Operasi Pabrik
PT. ‘X’ mempunyai waktu operasi pabrik 8 jam dengan  hari kerja normal 5 hari dalam seminggu.
Jumlah Shift Tenaga Kerja
Jumlah shift tenaga kerja pada PT. ‘X’ . adalah satu shift.

2.4. Bahan Baku dan Bahan Penolong
            PT. ‘X’ . menggunakan bahan baku (lihat tabel 2.3 dan 2.4)
Tabel 2.3. Bahan Baku
BAHAN BAKU
BENTUK FISIK
SUMBER BAHAN
SIFAT BAHAN
CARA PENYIMPANAN
NERACA BAHAN
% PRODUK
% SISA
1. Glue
cair
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
2.Epoxy Adersive resin
Padat
Impor
B3
Gudang tertutup
100
0
3.Instrument BE 12 Oil
Cair
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
4. FLUX Solder Wire
Padat
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
5. CRM
padat
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
6. Super-Bonder
Padat
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
7.Lubricant grease
cair
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
8. RTV Silicon
Cair
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
9. Toluen
Cair
Impor
Non B3
Gudang tertutup
100
0
10. Coating
Padat
impor
Non B3
Gudang tertutup
100
0
11.Instapak Componen
Padat
impor
Non B3
Gudang tertutup
100
0
12.Instafil Componen
Padat
impor
Non B3
Gudang tertutup
100
0
13.Plastik Adderive
Padat
impor
Non B3
Gudang tertutup
100
0

Sumber : PT. ‘X’
Tabel 2.4 . Bahan Penolong
BAHAN PENOLONG
BENTUK FISIK
SUMBER BAHAN
SIFAT BAHAN
CARA PENYIMPANAN
NERACA BAHAN
% PRODUK
% SISA
1.Grease
Cair
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
2. Isopropyl alkohol (semi grade)
Cair
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
3. TRV Adhesive
Cair
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
4. Loctate
Cair
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
5. Tarque
Padat
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
6.Solven
Cair
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
7. Poly Urentane
Cair
impor
B3
Gudang tertutup
100
0
Sumber : PT. ‘X’

2.5. Jenis Alat Produksi
Secara umum peralatan produksi yang digunakan PT. ‘X’ . umumnya berasal dari Jepang. Peralatan dan mesin produksi yang digunakan digerakkan dengan tenaga listrik  dan dalam kondisi baik serta layak pakai. Detail jenis peralatan industri   dapat dilihat tabel 2.5.
Tabel 2.5. Jenis Alat Produksi
JENIS
KONDISI
NEGARAASAL
ENERGIPENGGERAK
JENIS CEMARAN(Debu/limbah/bising/dll)















Sumber : PT. ‘X’

2.6. Proses Produksi
Proses produksi yng berlangsung saat ini di PT. ‘X’ . difokuskan pada produksi …………. Proses produksi diawali dengan proses penerimaan barang dari supplier masuk ke warehouse. Sebelum bahan masuk ke …………., bahan (komponen elektronika) masuk kualiti kontrol internal. Kemudian dilakukan perakitan. Hasil perakitan diteruskan ke bagian produksi. Hasil rakitan masuk kebagian assembly dimana akan terbagi kedalam beberapa main line. Disinilah berlangsung proses penggabungan untuk menjadi final produk dan selanjutnya dilakukan uji kualitas produk dengan serangkaian test-test. Setelahn proses tersebut, maka dilakukan packing process and warehausing dan barang siap dikirim kepada pelanggan. Diagram proses produksi secara umum dapat dilihat pada Gambar 2. 1
Gambar 2.3. Diagram alir proses produksi (Note: Sesuaikan dengan diagram alir perusahaan anda)

 2.7. Penggunaan Energi
Energi yang di gunakan pada PT. ‘X’ . adalah energi listrik yang disediakan oleh pihak pengelola kawasan dengan aliran terpasang sekitar Daya sekitar …………..A. Pemakaian listrik per bulan +- …………….. Kwh/bulan.
Tabel 2.6. Penyediaan dan pemakaian energi listrik
SUMBER ENERGI
KAPASITAS TERPASANG
PEMAKAIAN PER BULAN




 2.8. Penggunaan air
Pihak pengelola Kawasan …………..menyediakan fasilitas air untuk keperluan kegiatan produksi serta aktivitas lainnya dimana pembayarannya sudah termasuk kedalan biaya sewa lahan. Adapun penggunaan air sekitar ………… yang sebagian besar dipakai untuk kebutuhan domestik seperti toilet, kantin, mushola, taman, cuci mobil dll.
 Tabel 2.7. Data Penggunaan Air
Penggunaan air
Kapasitas Penggunaan(m3/bulan)
Diolah/Tidak
Proses produksi


Proses domestik












 2.9. TENAGA KERJA
Jumlah karyawan yang bekerja di PT. ‘X’ . sebanyak  ………… orang,
Data lebih lengkap dapat di lihat pada table 2.8.
Tabel 2.8. Jumlah Tenaga Kerja
KLASIFIKASI PEKERJA
JENIS KELAMIN
ASAL DAERAH
PENDIDIKAN
Lk
Pr
Jml
WNI
WNA
SD
SLTP
SLTA
Akademi/PT
1. Manager Directur









2. Ass. Manager









3. Supervisor









4. Staff









5. Teknisi









6. Operator









7. Satpam









Total










2.10. Penggunaan Bahan Bakar
Untuk kegiatan produksi, tidak menggunakan bahan bakar solar atau bensin. Solar dan bensin digunakan hanya untuk kendaraan.  Bahan pelumas seperti oli juga digunakan untuk sarana penunjang produksi.
Tabel 2.9. Penggunaan Bahan Bakar dan pelumas
JENIS
KAPASITAS/BULAN
PENANGANAN SISA
1. Solar


2. Bensin


3. Oli



 2.11. Jenis alat angkut kendaraan
Tabel. 2.10. Jenis alat angkut kendaraan
PENGGUNAAN
JENIS KENDARAAN
VOLUME / HARI atauPER-WAKTU PERIODIK
1. Bahan Baku
Truk Kontainer
Setiap hari kerja
2. Hasil Prodsuksi
Truk Kontainer
Setiap hari kerja
Karyawan Mobil Pribadi
Kendaraan Roda dua
Lainnya
Tidak adaSepeda motor
Setiap hari kerjaSetiap hari kerjaSetiap hari kerja








BAB III
IDENTIFIKASI DAMPAK/CEMARAN
Dampak yang ditimbulkan baik negatif maupun positif akibat kegiatan produksi PT. ‘X’ merupakan pengembangan dari identifikasi dampak yang mungkin terjadi akhibat kegiatan operasional di wilayah kerja perusahaan. Dampak terhadap lingkungan yang terjadi berdasarkan sumber dampak dari setiap proses kegiatan industri dapat diuraikan sebagai berikut :
3.1.  Sumber Dampak

3.1.1.  Limbah Padat

Kegiatan Kantor dan Domestik
Limbah padat dari kegiatan kantor dan domestik PT ‘X’ adalah kertas dan alat tulis bekas.  Limbah padat ini bersifat bukan bahan berbahaya dan beracun (Non B3).
Proses Produksi
Limbah padat yang berasal dari kegiatan produksi perakitan komponen pesawat terbang yang merupakan kemasan bahan baku dan penolong seperti buangan botol plastic/gelas (loctate), sarung tangan karet,  limbah ini merupakan limbah non B3.  Limbah B3 berasal dari kegiatan produksi berupa kain lap terkontaminasi dan sarung tangan terkontaminasi, tisu/bemcot terkontaminasi, sisa solder serta bekas kemasan bahan baku (jirigen, drum).

3.1.2. Limbah Cair
Maintenance
Limbah cair berasal dari proses kegiatan sarana penunjang  proses produksi serta perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi  hanya berupa oli
Kegiatan proses produksi dan aktifitas lain
Air untuk keperluan kegiatan produksi berasal dari oleh pihak pengelola kawasan …………… dipergunakan untuk kegiatan keperluan produksi serta kebutuhan domestik seperti : toilet, musholla, taman, kantin dan cuci mobil

3.1.3. Limbah Gas
Udara di dalam pabrik
Sumber limbah berasal dari kegiatan produksi komponen yang menghasilkan …………….. dalam ruangan kerja.
Udara di sekitar pabrik
Sumber limbah berasal dari kegiatan bongkar muat barang dan transportasi kendaraan operasional pabrik yang menghasilkan asap dan debu.

3.1.4. Kebisingan
Sumber kebisingan berasal dari dalam ruangan produksi serta dari luar ruangan dari proses bongkar muat dan kendaraan operasional.
3.2.            Jenis Dampak

3.2.1. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan dari buangan limbah padat, ceceran solar/oli dan minyak pelumas.

3.2.2. Pencemaran air
Pencemaran air disebabkan dari limbah proses maintenance, proses produksi dan kegiatan domestik.


3.2.3.  Pencemaran udara dan kebisingan
Pencemaran udara dan kebisingan disebabkan oleh pengoperasian mesin-mesin produksi, bongkar muat barang dan pengoperasian kendaraan operasional.

 3.3.            Sifat dan tolak ukur dampak
Sifat limbah cair yang dikeluarkan oleh PT. ‘X’ . berdampak penting terhadap lingkungan hidup. Namun secara teknologi dampak penting tersebut dapat dikelola secara secara baik oleh pihak pengelola dan menjadi kewajiban kegiatan untuk penyusunan dokumen UKL dan UPL, seperti yang tercanyum dalam Peraturan Pemerintah RI No. 27/1999 dan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 86/2002.
Penurunan terhadap kualitas udara yang disebabkan pencemaran gas, debu, dan beberapan aktifitas lainnya akan dipantau secara berkala sesuai dengan PP Republik Indonesia 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Baku Mutu Udara Ambien Nasional.
Begitu juga dengan dampak kebisingan yang diakibatkan oleh kegiatan produksi   akan mengganggu pendengaran dan kenyamanan kerja karyawan. Untuk tingkat kebisingan mengacu kepada Kep-Men KLH No. Kep-48/MENLH/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.



































Tabel 3.1. Matrik Identifikasi Dampak Lingkungan
JENIS DAMPAK
BENTUK DAMPAK
SUMBER
SIFAT
BML YANG DIACU
CARA PENANGANAN
1. PADAT
LimbahPabrik  


Limbah Domestik
KertasKayu kemasanJergen/drumSkrap besi


Sampah organik, kertas, plastik
Bekas kemasan bahan bakuBekas kemesan bahan baku Bekas kemasan produksi Kegiatan maintenance & warehousing
Kegiatan perkantoran
Tidak berbahayaTidak berbahayaBerbahayaTidak berbahaya


Tidak berbahaya
–PP 18/1999. PP 85/1999 

Peraturan kawasan BIIE
Dikumpulkan ditempat penampungan sementer. Dikumpul tempat penampungan.
2. Cair
Limbah Pabrik Limbah domestik
Pelarut bekas  Cair
Sisa pelarut dalam proses produksiAktifitas dalam ruangan produksi
Berbahaya  Tidak berbahaya
PP.85/1999 dan Kep No. 01,02,05/BAPEDAL/09/1995
Tempat penampungan Tempat [penampungan

3. Gas
Gas dalam ruangan kerja
Gas
Aktifitas dalam ruangan produksi
Tidak berbahaya
SE-01/Menaker/97

4. Debu
Debu ruangan kerja
Partikel debu

Tidak berbahaya


5. Kebisingan
Bising dalam ruangan kerja
Bising
Operasional pabrik
Tidak berbahaya
SK Menaker No. 51/99




BAB IV
INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN
 Lingkup studi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantau Lingkungan (UPL) meliputi uraian komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak akibat aktifitas industri. komponen lingkungan yang dikaji dalam lingkup studi ini mencakup iklim mikro, kualitas udara, fisiografi dan kualitas air.

 4.1. IKLIM
Iklim yang dimaksud dalam hal ini adalah iklim mikro yang meliputi curah hujan, temperatur, arar dan kecepatan angin serta kelembaban. Pada dasarnya faktor iklim dan meteorologi memiliki pengaruh terhadap kualitas udara. Studi iklim yang dilakukan pada areal kegiatan PT. ‘X’. berdasarkan data sekunder dan informasi yang diperoleh dari stasiun meteorologi ………………………

4.1.1.Temperatur Udara
Keadaan temperatur udara  rata-rata tahunan selama periode tahun ……………………..yang terpantau dari stasiun meteorologi ……………………..berkisar ……………………..oC  Perubahan temperatur secara umum tidak begitu bervariasi setiap tahun. Temperatur  rata-rata maksimum berkisar ……………………..oC. Sedangkan temperatur rata-rata tahunan minimum berkisar ……………………..oC.

4.1.2. Kelembaban udara
Kelembaban udara nisbi rata-rata tiap bulan selama periode ……………………..yang terpantau dari stasiun meteorologi …………………….. berkisar antara 84.0-88.5 %. Sedangkan kelembaban nisbi rata-rata tiap tahun berkisar ……. %. Pada umumnya perubahan tingkat kelembaban nisbi rata-rata tiap bulan tidak begitu besar.

4.1.3. Curah Hujan
Menurut klasifikasi Schmidt & Fergusson, di wilayah pabrik PT. ‘X’ . termasuk iklim basah (Tipy A). Hasil pengamatan stasiun Meteorologi……………………..menunjukkan kisaran curah hujan rata-rata tahunan antara 579.7- 2,5 mm/ tahun. Periode tertinggi curah hujan rata-rata bulanan (>100 mm) terjadi hampir sepanjang tahun, dimana bulan Desember termasuk bulan dengan curah hujan rata-rata tertinggi.

4.1.4. Tekanan Udara
Data tekanan udara di stasiun Meteorologi …………… menunjukkan bahwa tekanan udara rata-rata periode berkisar 1010.0-10117 mb. Pada bulan Februari tekanan udara paling tinggi dan pada bulan Mei tercatat tekanan udara paling rendah.

4.2. KOMPONEN FISIKA KIMIA

4.2.1. Kualitas Air Limbah
Kualitas air limbah disini terkait dengan kualitas air limbah domestik, seperti kantin. Secara umum parameter yang dikaji meliputi parameter fisika  dan kimia air. Dalam hal ini parameter mengacu pada baku mutu lingkungan yang merujuk kepada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 1995. Pengambilan sampel air limbah dan analisis dilakukan oleh Laboratorium ……………………..pada tanggal ……………………… Parameter yang dianalisis disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Kualitas Air Limbah Pada Bak Pengelola Akhir di ……………………..
No
Parameter
Unit
Standar
Hasil
Methoda
Gol I
Gol II
I. Faktor fisika





1.
Temperatur
oC
38
40

Expansion
2.
TDS
Mg/L
2000
4000

Konduktimeter
3.
TSS
Mg/L
200
400

Gravimeter
II. Faktor Kimia




1.
PH
pH Units
6 – 9

Elektrometer
2.
Iron, Fe
Mg/L
5
10

AAS
3.
Manganese, Mn
Mg/L
2
5

AAS
4.
Barium, Ba
Mg/L
2
3

AAS
5.
Copper, Cu
Mg/L
2
3

AAS
6.
Zinc, Zn
Mg/L
5
10

AAS
7.
Hexavalent Chromium Cr6+
Mg/L
0,1
0,5

AAS
8.
Cadmium, Cd
Mg/L
0,05
0,1

AAS
9.
Mercury, Hg
Mg/L
0,002
0,005

AAS
10.
Lead, Pb
Mg/L
0,1
1

AAS
11.
Tin, Sn
Mg/L
2
3

AAS
12.
Arsenic, As
Mg/L
0,1
0,5

AAS
13.
Selenium, Se
Mg/L
0,05
0,5

AAS
14.
Nickel, Ni
Mg/L
0,2
0,5

AAS
15.
Cobalt, Co
Mg/L
0,4
0,6

AAS
16.
Cyanide, CN
Mg/L
0,05
0,5

Spectrophotometer
17.
Hydrogen Sulfide, H2S
Mg/L
0,05
0,1

Spectrophotomete
18.
Floride, F
Mg/L
2,0
3,0

Spectrophotomete
19.
Free Cloride, Cl2
Mg/L
1
2

Spectrophotomete
20.
Free Ammonium, NH3-N
Mg/L
1
5

Spectrophotomete
21.
Nitrate, NO3-N
Mg/L
20
30

Spectrophotomete
22.
Nitrite, NO2-N
Mg/L
1
3

Spectrophotometer
23.
BOD5
Mg/L
50
150

Inkubasi
24.
COD
Mg/L
100
300

Titrasi
25.
Surfactants
Mg/L
5
10

Spectrophotometer
26.
Phenol
Mg/L
0,5
1

Spectrophotometer
27.
Oil & Grease
Mg/L
10
50

Spectrophotometer
 4.3. Kualitas Air Bersih pada …………………….. (Air minum)
No
Parameter
Unit
Standard
Hasil
Methoda
I. Faktor fisika




1.
Temperatur
oC
Room Temperature ± 3

Expansion
2.
TDS
Mg/L
1000

conductometry
3.
Turbidity
NTU
5

Spectrofhotometric
4.
Taste

Organoleptic
5.
Odour

Organoleptic
6.
Color
TCU
5

Spectrophotometric
II. Faktor Kimia




1.
PH
pH Units
6.5 – 8.5

Elektrometri
2.
Iron, Fe
Mg/L
0.3

AAS
3.
CaCO3
Mg/L
500

Spectrophotometric
4.
Aluminium, Al
Mg/L
0.2

AAs
5.
Chlorine,Cl
Mg/L
250

Spectrophotometric
6.
Manganese, Mn
Mg/L
0.1

AAS
7.
Zinc, Zn
Mg/L
3

AAS
8.
Sulfate,SO4
Mg/L
250

Spectrophotometric
9.
Copper, Cu
Mg/L
1

AAS
10.
Cloride, Cl2
Mg/L
5

Spectrophotometric
11.
Ammonia, NH3
Mg/L
1.5

Spectrophotometric
12.
Arsenic, As
Mg/L
0.01

AAS
13.
Floride, F
Mg/L
1.5

Spectrophotometric
14.
Hexavalent Chromium Cr6+
Mg/L
0.05

AAS
15.
Cadmium, Cd
Mg/L
0.003

AAS
16.
Nitrate, NO3-N
Mg/L
3

Spectrophotometer
17.
Nitrite, NO2-N
Mg/L
50

Spectrophotomete
18.
Cyanide, CN
Mg/L
0.07

Spectrophotomete
19.
Selenium, Se
Mg/L
0.01

Aas
20.
Lead, Pb
Mg/L
1

AAS
III.Biological Properties




23.
Total Coliform Bacteria
Col/100ml
0

Membrane Filter
24.
Fecal Coliform
Col/100ml
0

Membrane Filter
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kualitas air PT. ‘X’. relatif baik, dimana hampir semua kadar  parameter kualitas air berada di bawah baku mutu lingkungan.

4.2.2.      Kualitas Udara

4.2.2.1. Kualitas udara indoor dan outdoor
Pengukuran parameter lingkungan khususnya udara di dalam ruangan (Indoor) dan Outdoor dimana pemilihan titik-titik pantau berdasarkan pertimbangna keterwakilan lokasi dan keberadaan potensial reseptor (dalah hal ini manusia). Pengambilan sampel    dan analisis dilakukan oleh Laboratorium ……………………..pada tanggal ……………………… Parameter udara yang diuji meliputi NOx, SO2, Dust, CH4, CO, O3, Pb dengan mengacu pada baku mutu udara ambien sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999.  Lokasi pengukuran adalah ………………………
Hasil pengukuara dan pemeriksaan kualitas udara tersaji pada tabel ……………………..
Tabel 4.5.  Kualitas Udara Indoor pada ……………………..
No.
PARAMETER
UNIT
STANDAR
RESULT
METHOD
EQUIPMENT
1.
Toluen
Mg/m3
188.0

Photoionization
Gas Chromotography
2.
IiSOPROPHYL Alkohol, IPA
Mg/m3
983.0

Photoionization
Gas Chromotography
3.
Dust
Mg/m3
10.0

NIDR
EPAM
4.
Lead,PB
Mg/m3
0.1

AAS
AAS
5.
Copper, Cu
Mg/m3
0.05

AAS
AAS
6.
Cadmium,Cd
Mg/m3
0.002

AAS
AAS
 Tabel 4.7.  Kualitas Udara  Outdoor antara ……………………..
No.
PARAMETER
UNIT
STANDAR
RESULT
METHOD
EQUIPMENT
Ambien Air Quality
1.
Nitric Oxide, NOx
mg/ m3
400/1H

Electrochemical Sensor
IAQ 5000Pro
2.
Sulfure Dioxside, SO2
mg/ m3
900/1H

Electrochemical Sensor
Multilog 2000
3.
Dust, Particulate
mg/ m3
230/24H

NDIR
EPAM 5000
4.
Hydrocarbon, CH4
mg/ m3
160/3H

Photoionization
Gas Chromotogaphy
5.
Carbon Monoxede, CO
mg/ m3
30000/1H

Electrochemical Sensor
Multilog 2000
6.
Ozone, O3
mg/ m3
235/1H

Electrochemical Sensor
Multilog 2000
7.
Lead, Pb
mg/ m3
2/24H

AAS
AAS
8.
Hydrogen Sulfide, H2S
mg/ m3

Electrochemical Sensor
AQ5000Pro
9.
Amoniak, (NH3)
mg/ m3

Electrochemical Sensor
AQ5000Pro
Hasil analisisi laboratorium terhadap parameter kualitas udara  sekitar lokasi pabrik menunjukkan hasil yang relatif baik. Hal ini telihat dari parameter kualitas udara  berada di bawah baku mutu yang ditetapkan pemerintah.

 4.2.2.2. Kualitas Tingkat Kebisingan
Untuk Tingkat kualitas kebisingan PT. ‘X’ melakukan pengukuran pada area kerja dan area diluar bangunan pabrik atau ambient. Standar baku mutu yang digunakan mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 51 Tahun1999.  Kualitas tingkat kebisingan di luar pabrik dan area kerja di tampilkan pada table  4.8.
Tabel 4.8. Tingkat Kebisingan  dan  Ambien
No.
LOKASI
UNIT
STANDAR
HASIL
METODA
1.

dB (A)
85.0

Sound Lavel
2.

dB (A)
85.0

Sound Lavel
3.

dB (A)
85.0

Sound Lavel
4.

dB (A)
85.0

Sound Lavel
Hasil pengukuran memperlihatkan bahwa tingkat kebisingan di dalam ruangan dan di luar ruangan PT. ‘X’ masih baik atau berada di bawah baku mutu lingkungan.

4.3. Komponen  Lingkungan Biologi
Jenis tumbuhan yang ada disekitar PT.’X’ yang teridentifikasi adalah tanaman pohon karet, pisang , mangga, kelapa dan  tumbuhan liar  rerumputan seperti  ilalang. Jenis fauna yang dijumpai disekitar lokasi pabrik adalah berupa katak, tikus, ular, dan burung.

4.4. Komponen Lingkungan  Sosial Ekonomi dan Budaya
Penduduk merupakan modal dasar pembangunan suatu daerah terutama sumber daya manusianya. Kualitas penduduk membawa dampak tersendiri bagi lingkungan sekitar. Kualitas sumber daya manusia sangat erat kaitannya dengan tingkat pendidikan masyarakat. Data yang dihimpun dari Dinas Diknas Kabupaten …. Tahun ….. menyimpulkan tingkat pendidikan masyarakat …….. umumnya tamatan …….. Untuk itu program wajib belajar 6 tahun dilanjutkan menjadi wajib belajar 9 tahun.
Dari segi mata pencarian umumnya masyarakat sekitar bekerja sebagai nelayan dan hanya sebagian kecil saja yang bekerja sebagai karyawan pabrik. Jadi secara keseluruhan karyawan yang bekerja di …………………….. berasal dari pendatang berbagai daerah.


No comments:

Post a Comment